Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
CIRI-CIRI KARYA TULIS NON-ILMIAH :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta yang disimpulkan subyektif,
- Gaya bahasa konotatif dan populer,
- Tidak memuat hipotesis,
- Penyajian dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat imajinatif,
- Situasi didramatisir,
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti
PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
- Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
- Kedua, karya ilmiah bersifat metodis
dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol
melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
- Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
KARYA NON-ILMIAH BERSIFAT :
- Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi,
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative,
- Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
- Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
SIKAP
ILMIAH
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
- Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
- Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
- Berhati terbuka artinya bersedia
menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut
bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan
orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka
ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
- Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
- Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati
ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan
pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai
prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat
mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh
kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
- Sikap ingin menyelidiki atau
keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang
dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting
dan layak untuk diselidiki.
Contoh: Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
SIKAP
ILMIAH SEORANG ILMUWAN
- Tidak ada rasa pamrih
- Selektif
- Kredibilitas
- Percaya/merasa pasti terhadap penelitian terdahulu setidaknya telah mencapai suatu kepastian
- Ada kegiatan rutin mengembangkan ilmu
- Punya sikap etis mengembangkan ilmu
source :
http://yodiahadishtis.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-karya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar