Rabu, 27 November 2013

Sisyem Development Life Cycle (SDLC)

Sisyem Development Life Cycle (SDLC)


Ø Pengertian Sistem development life cycle (SDLC)

Sistem development life cycle (SDLC) adalah model konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang menggambarkan tahap-tahap yang terlibat dalam proyek pengembangan sistem informasi, dari studi kelayakan awal melalui pemeliharaan aplikasi selesai.

Ø Contoh Sistem development life cycle (SDLC) :






1.      Planning (perencanaan) adalah proses memikirkan dan mengatur kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan melibatkan penciptaan dan pemeliharaan rencana. Dengan demikian, perencanaan adalah properti fundamental dari perilaku cerdas. Proses berpikir adalah penting untuk penciptaan dan penyempurnaan rencana, atau integrasi itu dengan rencana lain, yaitu menggabungkan peramalan perkembangan dengan persiapan skenario bagaimana bereaksi terhadap mereka.
2.      Analysis (analisis) adalah proses memecah topik yang kompleks atau substansi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari itu. Teknik ini telah diterapkan dalam studi matematika dan logika sejak sebelum Aristoteles (384-322 SM), meskipun analisis sebagai konsep formal adalah perkembangan yang relatif baru.
3.      Design (desain) adalah penyusunan rencana atau konvensi untuk pembangunan obyek atau sistem (seperti dalam cetak biru arsitektur, gambar teknik, proses bisnis, diagram sirkuit dan pola menjahit)
4.      Implementation (implementasi) adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.Dalam ilmu komputer, sebuah Implementation adalah realisasi dari spesifikasi teknis atau algoritma sebagai program, komponen perangkat lunak, atau sistem komputer lain melalui pemrograman dan penyebaran. Banyak implementasi mungkin ada untuk spesifikasi tertentu atau standar. Sebagai contoh, browser web berisi implementasi dari spesifikasi World Wide Web Consortium yang disarankan, dan perangkat lunak alat-alat pengembangan mengandung implementasi dari bahasa pemrograman.
5.      System (sistem) adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.


Source :
http://ediword93.blogspot.com/2012/10/systems-development-life-cycle-sdlc.html

Sistem Penunjang Keputusan (DSS)

Sistem Penunjang Keputusan (DSS)

Definisi :

Sistem Penunjang Kepuusan adalah Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.

Tujuan

ü  Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü  Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
ü  Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK

ü  Adaptability
ü  Flexibility
ü  User friendly
ü  Support Intelligence, design, choice
ü  Effectiveness

Tiga Tingkat Teknologi SPK

1.      Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2.      DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3.      DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS

Manfaat SPK

ü  Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
ü  Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
ü  Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
ü  Kontrol yang lebih baik

Komponen Arsitektur SPK

1.      Komponen Data
ü  Sumber data
ü  Kontribusi vendor
2.      Komponen Dialog
ü  Knowledge Base
ü  Bahasa Tindakan
ü  Bahasa Representasi
3.      Komponen Model
ü  Model Optimasi
ü  Model Deskriptif
ü  Model Probabilistik
ü  Model Deterministik

Perbedaan SIM, SPK, EDP

1.      SIM
ü  Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
ü  Alur informasi terstruktur
ü  Aktifitas : tanya jawab & penyusunan laporan
2.      SPK
ü  Mengkhususkan pada pengambilan dari pada manajer tingkat atas.
ü  Menekankan pada fleksibilitas, adaptibilitas dan mampu memberi respon dengan cepat.
ü  User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi

3.      EDP
ü  Fokus pada data
ü  Proses transaksi yang efisien
ü  Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis
ü  Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.


Selasa, 26 November 2013

PENGARUH SITUASI



PENGARUH SITUASI

Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. 
Ø  TIPE-TIPE SITUASI KONSUMEN
Secara garis besar jenis/tipe situasi konsumen dibagi menjadi 3 sesuai dengan waktu kegunaannya yaitu :
1.   Situasi Komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
a.      Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
b.      Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb
c.       Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi.
2.   Situasi Pembelian
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
3.   Situasi Pemakaian
 Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja. Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.
Ø  INTERAKSI INDIVIDU DENGAN SITUASI
Situasi konsumen meningkat bila selang waktu sejak saat makan mereka bertambah. Muncul untuk konsumen yang kelebihan berat. Dengan demikian, pengaruh situasi dari waktu sejak saat makan mereka yang terkhir bergantung kepada jenis konsumen.
Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respons mereka terhadap factor situasi memilki implikasi penting untuk pemasangan pasar. Karena konsumen yang berbeda mungkin mencari mafaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang berbeda.
Ø  PENGARUH SITUASI TAK TERDUGA
Bagaimana seseorang mengerti akan potensi dari pengaruh situasi yang tak terduga yang dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian , yang tadinya dia tidak mau embeli barang  tapi karena suatu hal jadi membeli barang tersebut. Misalkan seorang ibu yang sedang berhemat, pasti akan mencari informasi tentang harga-harga kebutuhan pokok, melalui surat kabar/Koran atau mungkin akan mendatangi tempat kebutuhan tersebut. Ketika ibu tersebut sudah mendapat informasi secara jelas tentang harga-harga barang yang naik dan mana harga barang yang turun tentu dia akan mengevaluasi hasil tersebut dan membeli kebutuhan sesuai dengan kemampuannya.(Situasi komunikasi)

Source :