Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial
yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi"
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος
(nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Inggris: scarcity).
1. Manusia sebagai makhluk ekonomi
1. Manusia sebagai makhluk ekonomi
Meskipun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki hak
untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai
kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap
hidup serta membutuhkan pakaian untuk menutupi auratnya. Manusia juga butuh
rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan
lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang.Untuk mendapatkan uang,manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan
uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu,
uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi,
manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut
makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu bertindak
rasional yaitu selalu memperhitungkan sebab akibat dalam mengambil suatu
keputusan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya sehingga tidak merugikan dirinya
sendiri. Namun makhluk ekonomi bukanlah makhluk egois yang hanya mementingkan
dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, ia
tetap bertindak sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri- ciri yaitu:- Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
- Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikeluarkan dengan apa yang akan dihasilkan).
- Cenderung memilih suatu kegiatan yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah:
A.Faktor Intern:
- Sikap dan gaya hidup
- Selera
- Pendapatan
- Intensitas kebutuhan
- lingkungan
- Adat istiadat
- Kebijakan pemerintah
- Mode / Trend
- Kemajuan teknologi dan kebudayaan
- Keadaan alam
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan
yang sangat luas liputannya. Oleh sebab itu sangatlah sukar untuk membuat
definisi yang akan memberikan gambaran yang tepat mengenai analisis-analisis
yang diliputi oleh ilmu ekonomi. Namun demikian ini tidaklah berarti bahwa
suatu definisi yang secara ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi sama
sekali tidak dapat dilakukan. Dalam usaha untuk memberi gambaran ringkas
mengenai bidang studi ilmu ekonomi, definisi ilmu tersebut selalu dihubungkan
kepada keadaan ketidakseimbangan di antara:
- kemampuan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
- keinginan masyarakat untuk mendapat barang dan
jasa.
Dalam bagian yang terdahulu telah ditunjukkan bahwa
faktor-faktor produksi tidak mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi
sebuah kebutuhan yang wujud dalam perekonomian. Oleh sebab itu setiap individu,
perusahaan atau masyarakat/ negara harus membuat pilihan-pilihan.
Kebanyakan ahli ekonomi selalu mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan kepad
kenyataan tersebut. Sebagai contoh, Profesor P.A Samuelson, salah
seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia yang menerima hadiah Nobel untuk
ilmu ekonomi pada tahun 1970 memberikan definisi ilmu ekonomi secara berikut:
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi mengenai
individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi
dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa
datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
2.1. Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli
v
Adam Smith. Adam Smith adalah seorang
filsuf berkebangsaan Skotlandia. Teori ekonomi yang diartikannya adalah laissez
faire, yaitu teori ekonomi pasar bebas. Dan didalam bukunya Pengertian
Ekonomui adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
v
Abraham Maslow. Abraham Maslow merupakan
seorang psikolog dari Amerika. Selain itu beliau juga terkenal akan
pengertian ekonominya. Abraham Maslow membuat sebuah teori hierarchy of
needs. Didalam teorinya ia menyimpulkan ada lima kebutuhan dasar manusia.
yaitu:
- Kebutuhan
Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya. - Kebutuhan
Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya. - Kebutuhan
Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain. - Kebutuhan
Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya. - Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
v Paul
A. Samuelson. Paul A. Samuelson seorang ekonom dari Amerika yang mendapat
penghargaan nobel dalam bidang ekonomi di tahun 1970. Ia juga telah memenangkan
John Bates Clark Award pada tahun 1947 karena beliau menunjukkan karya
yang brilian pada usiany ayang kurang dari 40 tahun. Didalam bukunya yang
berjudul Foundations of Economic Analysis, beliau berpendapat pengertian
ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan manusia dan memanfaatkan
sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
memdistribusikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
v
John Stuart Mill. John Stuart Mill
seorang ekonom, filsuf dan penjabat senior di sebuah perusahaan East-India
berkebangsaaan Inggris. John Stuart Mill mengartikan pengertian ekonomi adalah
praktek ilmiah tentang pengeluaran dan penagihan keuangan.
v Hermawan
Kartajaya. Hermawan Kartajaya seorang Ahli Pemasaran yang dikenal
masyarakat dunia. Ia mengemukakan pengertian ekonomi yaitu platform
dimana sektor industri melekat diatasnya.
3. Sejarah Ekonomi
Sejarah Perkembangan Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang
terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran
ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang
pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di antaranya
antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan
pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh
tujuan yang dikehendakinya. Transaksi
un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak
terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia
menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain
yaitu pemenuhan kebutuhan.3. Sejarah Ekonomi
3.1. Perkembangan Awal
Chanakya adalah tokoh berikutnya. Dia sering
mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik
pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime Minister
dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya
yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat dianggap
sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang dibahas
dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana
konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang
ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi
kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan
masyarakat.
Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada
pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah
teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana
kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat
memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan
populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa
disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan
pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U).
Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait
dengan debat scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting
adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat
dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam
ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol pada abad 16 mengatakan bahwa harga yang
adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat
laissez faire.
Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century,
ide tentang perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh
Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle
Ages dan awal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang
yang ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu juga
pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam masalah
penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorong perdagangan
pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan
terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi gaya
yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagi
masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince
adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk
nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik
harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya
maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai
“murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early
Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi
tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan
Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling
awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode antara
abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism.
Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas
traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the
Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini
memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis
adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh
yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal,
tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan ekonomi
terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan
awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik,
multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan model
keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard
Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon
(1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang
sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit
setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni
penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi
moneter “pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya
menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez
faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan
membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum
dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun
akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and
Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang
perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai
sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan
pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran
enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang
yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi
kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga
merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government
(terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi
yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif, perdagangan
sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah pihak bisa
mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan
nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis
buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam
perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat
dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal
yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut
Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah
jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota
masyarakat.
3.2. Ekonomi Modern
Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan
dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun
pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit.
Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia
barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi
barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan
spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih
dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem
besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan aktivits-aktivitas
masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus mendapatkan arahan
tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible hand" dan
masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical
Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John
Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada
"wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan
nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada
industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di
bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial
capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th,
menandai perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri
utama complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya
memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil dari proses tersebut adalah Industrial
Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari merchant
dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft
skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism
menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants,
meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan
untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial
agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial capitalism juga terkait
dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas
Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire
mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan
Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political
economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan
liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai
aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya
Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan
pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich
Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang
mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist
berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical
economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran
Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation
kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai
pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam
bentuk profit.
Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari
industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut
sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination proses
produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system.
Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge
industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry
oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex
system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui
kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi
subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga
muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman
ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih
lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai
opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan
segagai era "monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari
laissez-faire phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga
mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and
financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor
terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
3.3. Perkembangan Ekonomi Saat Ini
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih
bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik
memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel lainnya serta
perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan
ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter
terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong
legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara
berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih besar
dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards untuk
key industries of special public concern. Pada akhir abad 19th, economic
depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak
terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari
1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan
pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s,
Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan
capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat
dari global depression.
Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics
oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s
oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena
gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam
gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah
dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment, Interest
and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik dan juga
mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada masa sesudah
global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang penting pada
capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai
contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local) berjumlah
kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai
sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist
economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government
expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem
economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa
dari new analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan
social dan economic trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial
society dan welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar
hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”,
terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak economists menggunakan kombinasi dari
Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang
sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan
kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran
neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan
awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan
juga supply-side economics.
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah
kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku
ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological
science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran yang
abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai variasi
price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini
berlaku pada financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan
penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s
dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis.
“stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians
untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan
classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek
dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative dari
Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang
meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan
Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK pada 1980s.
Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah
studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang
dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi
dan kejahatan moral dibahas disini seperti karena memengaruhi modern economic
dan menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance
markets, dan Third-World debt relief.
4. Ruang lingkup ekonomi
4. Ruang lingkup ekonomi
Ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas
batasan–batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu
berubah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang
kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama
ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidak sepakatan.Pada dasarnya semua orang
terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu
ekonomi baik secara formal maupun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi,
pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:
a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu
ekonomi murni :- Pengantar Ekonomi
- Teori Ekonomi Makro
- Teori Ekonomi Mikro
- Ekonomi Internasional
- Ekonomi Pertanian
- Ekonomi Tehnik
Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu
pengetahuan yang sangat luas cakupannya. Dibawah ini adalah cabang-cabang ilmu ekonomi:
- Ilmu ekonomi pembangunan merupakan teori ekonomi yang mengacu pada masalah-masalah perkembangan ekonomi yang sifatnya dinamis.
- Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga, dan hubungan perdagangan/ pembayaran internasional.
- Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan teori ekonomi yang menganalisis sumber daya manusia. Sumber daya manusia (human resources) mengandung dua pengertian: (1) sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu unutk menghasilkan barang dan jasa; dan (2) SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja.
- Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ekonomi regional menganalisis suatu wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah.
- Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi menggarap kegiatan secara individual, yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok kegiatan di suatu lokasi terhadap kegiatan lain dilokasi lain.
- Ilmu ekonomi internasional mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antara satu Negara dengan Negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua Negara tersebut maupun antar beberapa Negara. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
6.1. Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang,
dan jasa yang diperjualbelikan.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan
dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan
jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro;
dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Ilmu ekonomi mikro (microeconomics) membahas cara
kerja industri individual dan perilaku unit-unit pengambil keputusan ekonomi
individual: perusahaan bisnis dan rumah tangga. Perusahaan tentang apa yang
akan diproduksi dan berapa harga yang akan dikenakan, dan pilihan rumah tangga
tentang apa dan berapa barang yang akan dibeli, akan membantu kita menerangkan
mengapa perekonomian memproduksi hal-hal yang kita lihat sekarang.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis
pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa,
dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam
memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis
yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian
yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan
umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan
dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk
dalam sistem pasar.
6.2. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro (makroekonomi) memperhatikan
perekonomian secara keseluruhan. Ilmu ekonomi makro tidak mencoba memahami apa
yang menentukan output perusahaan atau industri tunggal atau pola konsumsi
rumah tangga tunggal atau kelompok rumah tangga. Ilmu ekonomi makro sebaliknya
menelaah faktor-faktor yang menentukan output nasional, atau produk nasional.
Jadi, ilmu ekonomi mikro berhubungan dengan pendapatan rumah tangga; sedangkan
ilmu ekonomi makro berhubungan dengan pendapatan nasional.
Ilmu ekonomi mikro berfokus pada harga produk dan harga relatif, sedangkan
ilmu ekonomi makro memperhatikan tingkat harga keseluruhan dan seberapa cepat
(atau lambat) tingkat itu meningkat (atau menurun). Ilmu ekonomi mikro membahas
berapa banyak orang yang akan direkrut (atau dipecat) tahun ini di suatu
industri tertentu atau di wilayah geografis tertentu, dan berfokus pada
faktor-faktor yang menentukan berapa banyak tenaga kerja yang akan direkrut
suatu perusahaan atau industri. Ilmu ekonomi makro berhubungan dengan
ketenagakerjaan dan pengangguran agregat (secara keseluruhan): berapa banyak
pekerjaan yang tersedia dalam perekonomian secara keseluruhan, dan berapa
banyak orang yang mau bekerja tapi tak mampu menemukan pekerjaan.7. Sistem ekonomi
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat
dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. sistem ekonomi
juga dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Sistem ekonomi sebagai solusi dari
permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :- Sistem Ekonomi Tradisional
- Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
- Sistem ekonomi Komando (Terpusat)
- Sistem Ekonomi Campuran
7.1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi
yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya
mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional
adalah:- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
- Hanya sedikit menggunakan modal
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
- Belum mengenal pembagian kerja
- Masih terikat tradisi
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
7.2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi
dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran
dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi pasar
adalah:- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
- Persaingan dilakukan secara bebas
- Peranan modal sangat vital
7.3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana
peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang
akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi,
serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar
adalah:- Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
- Hak milik perorangan tidak diakui
- Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
- Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
7.4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem
ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi
dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran
adalah:- Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
- Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
- Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
- Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
- Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar