KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.
Wr. Wb
Segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman
maupun islam. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pada
keluarga, sahabat dan pengikut-Nya yang setia sampai akhir zaman. Semoga kita
semua dalam lindungan dan ridho-Nya. Amin.
Alhamdulillah, puji syukur pada Allah yang telah membantu penulis pada
kesempatan ini umtuk menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul Komunikasi
Dalam Organisasi. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang
telah membantu maupun memberi kritik dan saran. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya. Amin.
Bekasi, 10 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................
DAFTAR ISI ....................................
PENDAHULUAN.............................
ISI MATERI......................................
A. Pengertian komunikasi ......................
·
Pengertian komunikasi
dalam organisasi
·
Pengertian komunikasi
menurut para ahli
B. Unsur-unsur Komunikasi ..................
·
Unsur - unsur
komunikasi
C . Cara penyaluran ide komunikasi organisasi ..........
·
Bagaimana menyalurkan
ide dalam komunikasi
·
Tahap-Tahap cara
menyalurkan ide melalui komunikasi
·
jenis- jenis
komunikasi dalam organisasi
·
Bentuk-bentuk
komunikasi dalam organisasi
D . hambatan – hambatan komunikasi
................
·
Hambatan-hambatan
komunikasi
·
Cara mengatasi
hambatan komunikasi
E . klasifikasi komunikasi dalam organisasi
.........
·
Klasifikasi
komunikasi
BAB I
PENDAHULUAN
I . LATAR BELAKANG
I . LATAR BELAKANG
Manusia
di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukanorang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentukdari
hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di
dalamkelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakanmasalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan
danbawahannya.
Di
antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah
atau komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya kerja sama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok,
untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasamatersebut terdiri dari berbagai
maksud yang meliputi hubungan sosial maupunkebudayaan. Hubungan yang terjadi
merupakan suatu proses adanya suatu keinginanmasing-masing individu, untuk
memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapatmemberikan manfaat untuk kehidupan
yang berkelanjutan.
Komunikasi
organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiranpesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasitertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubunganhierarkis
antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan
komunikasi kelompok.
II
. Rumusan Masalah
1 . Menjelaskan dan menyebutkan pengertian komunikasi dalam organisasi!
2 . Menyebutkan apa saja unsur – unsur komunikasi!
3 . Bagaimana menyalurkan ide – ide melalaui komunikasi!
4 . Apa saja hambatan-hambatan komunikasi ?
5 . Menjelaskan Klasifikasi komunikasi dalam organisasi!
1 . Menjelaskan dan menyebutkan pengertian komunikasi dalam organisasi!
2 . Menyebutkan apa saja unsur – unsur komunikasi!
3 . Bagaimana menyalurkan ide – ide melalaui komunikasi!
4 . Apa saja hambatan-hambatan komunikasi ?
5 . Menjelaskan Klasifikasi komunikasi dalam organisasi!
BAB II
Pembahasan/Isi
A. Pengertian
Komunikasi
- Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian
pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai
persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide
melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
- Pengertian komunikasi menurut para ahli
Dalam
suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah
komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan
kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Berikut ini adalah beberapa definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:
Berikut ini adalah beberapa definisi serta penjelasan mengenai komunikasi menurut beberapa ahli:
-
HIMSTREET & BATY
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
-
THEODORSON & THEDORSON
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
-
CHARLES H. COOLEY
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
- UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI:
1. Komunikator (communicator),
yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim
berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan
berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau
menyiarkan.
3. Berita-berita
yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan,
atau saran.
4. Komunikan (communicate),
yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain
orang yang menerima berita.
5. Tanggapan atau
reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut
(Komuniakator, Menyampaikan berita, Berita-berita yang disampaikan, Komunikan
dan Tanggapan atau reaksi) merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti
apabila satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan
demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan.
Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur
tersebut.
C.
CARA PENYALURAN IDE MELALUI KOMUNIKASI ORGANISASI
- Bagaimana menyalurkan ide dalam komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik
badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam
menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si
penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan,
tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk
di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan
bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
- Tahap-Tahap Cara menyalurkan ide melalui komunikasi yaitu :
1. IDE (gagasan)
oleh sender.
2. PERUMUSAN yaitu
dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting)
yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
4. TINDAKAN yaitu
tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
5. PENGERTIAN yaitu
kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si
penerima.
6. PENERIMAAN yaitu
ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
- jenis- jenis komunikasi dalam organisasi
jenis-jenis
komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
-Komunikasi
Internal: Adalah
komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran
gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam
struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan
manajemen].
Dua dimensi komunikasi internal :
-Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff,
dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic
communication].
-Fungsi komunikasi ke bawah
digunakan pimpinan untuk:
a. Melaksanakan kebijaksanaan,
prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
b. Menyampaikan pengarahan
doktrinasi, evaluasi, teguran.
c. Memberikan informasi mengenai
tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi, insentif.
Seorang pimpinan harus lebih
memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil
kebijaksanaan, terhadap bawahannya.
Keberhasilan organisasi dilandasi
oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa
kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi
yang dipimpinnya. Contoh : pimpinan memberikan instruksi, petunjuk,
informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
-Fungsi komunikasi ke atas digunakan
untuk:
a. Memberikan pengertian mengenai
laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan.
b. Memperoleh informasi dari bawahan
mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih
rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide,
saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang
dada, dan hati terbuka oleh pimpinan. Contoh : staf memberikan laporan,
saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.
-Komunikasi Horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar,
diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung
tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke
samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini
berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon,
atau melalui pesan tertulis.
-Komunikasi Diagonal (Cross Communication)
Komunikasi antara pimpinan
seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
-Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan
organisasi [perusahaan] dengan khalayak umum di luar organisasi.
- BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi
sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan:
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
-Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
-Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
-Bentuk gambar yang baik
-Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.misalnya Perawat dengan pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau bisa dapat juga melalui telepon.contoh perawat dengan pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a.Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan:
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
-Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
-Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
-Bentuk gambar yang baik
-Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.misalnya Perawat dengan pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau bisa dapat juga melalui telepon.contoh perawat dengan pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a.Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.
D. hambatan – hambatan dalam komunikasi organisasi
- HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
-Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
-Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
-Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
-Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
-Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
-Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
-Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
-Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
-Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
-Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
-Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
-Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
- CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali si penerima berita
- bagaimana latar belakang pendidikannya,
- bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
- sejauh mana minat dan perasaanya
3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali si penerima berita
- bagaimana latar belakang pendidikannya,
- bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
- sejauh mana minat dan perasaanya
3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan
E.
KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam
organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a.
Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara.Contoh: presentasi
b.
Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan.Contoh:
email
c.
Komunikasi Verbal, komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan.Contoh:
curhat
d.
Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat).Contoh: seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a.
Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke atasan
b.
Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke bawahan
c.
Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d.
Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.
Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara yang sama
banyaknya.Contoh: berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara antara satu orang dengan suatu
kelompok.Contoh: kelompok satpam
menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok , berbicara antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.contoh: debat partai politik
4. Menurut Keresmiannya :
a.
Komunikasi Formal,
komunikasi yang berlangsung resmi.Contoh: rapat pemegang saham
b.
Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi.contoh:
berbicara dengan teman
BAB III
PENUTUP
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan atau berita ke beberapa orang. Dikarenakan komunikasi melibatkan seorang pengirim dan menerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balikuntuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara keduanya
II. SARAN
Komunikasi merupakan alat terpenting dalam berorganisasi, Karena tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal. Jadi disarankan dalam sebuah organisasi harus dibarengi dengan komunikasi yang baik agar tercapai sebuah organisasi yang baik
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
http://muhammadhidayatturahman-ahmad.blogspot.com/2012/06/bab-11-komunikasi-dalam-organisasi.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/07/definisi-komunikasi-dan-tingkatan.html
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/07/komunikasi-dalam-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar